DALAM POLITIK TIDAK ADA KAWAN ABADI ATAU LAWAN ABADI



Berita 24+--Kita sering mendengar kalau dalam dunia politik tidak ada kawan abadi ataupun musuh abadi.Sepertinya kita sudah mendapat jawabannya dari Ahok dan Yusril.Siapa yang tidak tahu bagaimana ahok dan yusril dulu sering berbeda pendapat dan nyaris saling melaporkan satu sama yang lain ke pengadilan.
   Cerita ahok dan yusril dimulai ketika ahok yang mencalonkan diri sebagai gubernur Bangka Belitung di tahun 2007 dan kalah saat itu.Cerita semakin memanas saat Yusril menyinggung kemenangan adiknya atas adik Ahok di pemilihan di Belitung Timur 2015.
    Sehingga Yusril yang ingin mengulang deja vu dari adiknya pun mulai memajukan diri sebagai cagub DKI dan memulai pembicaraan dengan parpol.Yusril yang begitu yakin akan mendapat dukungan,mulai mengkritik Ahok dan kinerja pemda DKI.Dari situlah dimulai konflik antara Ahok dan Yusril dimana semakin lama semakin memanas.
    Ahok yang tidak menyukai pendapat yusril terutama soal muslim lebih baik memilih orang muslim daripada non-muslim.Dan ujung dari konflik ini adalah ketika Ahok disinyalir adanya dugaan korupsi dalam pembelian lahan RS Sumber Waras.Pihak Ahok menyakini pembelian sudah sesuai njop di kyai Tapa sementara pihak Yusril merasa di jalan.Tomang.
    Konflik dan konflik yang terjadi semakin memanas dan berakhir begitu saja ketika Yusril tidak mendapat dukungan dari parpol manapun dan gugur untuk menjadi cagub.
     Yusril yang merasa berhasil menurunkan elektabilitas Ahok selama ini dengan kritik2 dan safari politiknya ke berbagai tempat dan di media massa.Yusril merasa ditipu dan diperalat elit2 partai mulai berbalik arah dan mendukung Ahok,walaupun tidak dikatakan secara langsung tapi dari statement2nya Yusril mulai mendukung Ahon dengan kata2 satu kampung.
    Ahok yang mulai membaca sinyal2 dari Yusril mulai merapatkan diri dan mulai memuji yusril sebagai pakar tatanegara.Puncaknya ketika Ahok mulai mengatakan meminta bantuan Yusril dalam proses hukum yang dia alami soal penistaan agama.
    Kita sebagai penonton tinggal menunggu dan meliat hasil akhir dari Ahok dan Yusril.Apakah akan saling mendukung dalam pilkada DKI atau ada bumbu karena di politik selalu menyajikan cerita baru dan hot setiap waktu.