INI PENAMPAKKAN PESANTREN YANG DIBANGUN AHOK DI BABEL


BERITA 24+-- Mantan timses ahok pas pilbup Babel sekaligus ulama terkenal dari Jatim, Gus Sholeh MZ memberikan penjelasan tentang tanah seluas 20 hektar di Belitung Timur yang diberikan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) setelah menang Pilbup Belitung Timur 2005. Sejak awal, tanah itu memang direncanakan untuk pembangunan pesantren.

Gus Sholeh datang untuk memberikan klarifikasi anggapan yang menganggap dirinya berbohong dengan menyatakan Ahok membangun pesantren di lahan 20 hektar saat masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur mulai tahun 2005. Dia menyatakan Ahok saat itu benar-benar memberikan tanah seluas 20 hektar kepadanya untuk mendirikan pesantren.

"Yang perlu klarifikasi, saya benar-benar tidak berbohong. Saya benar-benar dikasih tanah 20 hektar oleh Ahok tapi saya tidak punya uang untuk membangun sebuah pesantren dan tidak ada waktu untuk mengurus tanah tersebut. Saya kan mintanya untuk membangun pesantren bukan untuk yang lainnya,maka tidak ada keberanian saya untuk membelokannya, untuk bikin tanam kelapa sawit atau apapun," kata Gus Sholeh dalam jumpa pers di Fakultas Ushuludin UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/12/2016).

Gus Sholeh juga menyatakan bahwa tanah tersebut buaknlah lagi menjadi tanggung jawabnya karena telah diserahkan kepada kyai-kyai di Belitung Timur. Hal itu dilakukan beliau saat dirinya diundang untuk safari Ramadhan di Belitung Timur.

"Waktu saya diundang acara safari Ramadhan, mengisi acara Ramadhan di sana keliling ya dakwah keliling. Oleh Ahok selama seminggu, saya kumpul dengan kyai-kyai setempat. Tanah tersebut kami amanahkan, kami hibahkan kembali kepada kyai-kyai setempat dan itu yang real dan kenyataannya. Jadi saya tidak berbohong dan saya tidak melakukan suatu bentuk kesaksian palsu dan sebagainya," lanjut Gus Sholeh yang jadi timses Ahok pada pilkada Belitung Timur itu.

Mengenai status tanah sendiri, dia menyatakan tanah tersebut bukanlah milik Ahok. Berdasarkan penjelasannya, waktu itu Ahok mengumpulkan para lurah dan camat setempat meminta bantuan pencarian tanah untuk membangun pesantren.

"Ahok selaku bupati saat itu,berdiskusi dengan lurah dan camat, ini teman saya Gus Sholeh ada keinginan mau bangun pesantren. Kira-kira bisa nggak dicarikan lahan  ke lurah camat itu di Belitung Timur ini. Dijawablah pak lurah dan pak camat setempat, oh banyak pak gini-gini kan gitu. Oh iya sudah kalau memang bisa, tolong dibantu, urus Gus Sholeh ini surat menyuratnya," ucapnya menceritakan kejadian waktu itu.

Hingga saat ini Gus Sholeh belum mengetahui pasti apakah pesantren tersebut telah dibangun atau belum. Hal tersebut terjadi karena Gus Sholeh tidak sering ke Belitung karena ongkos yang mahal.

"Kayaknya masih kosong. kata Gus Sholeh, seperti yang sudah saya katakan tadi Ahok itu kalau mengundang untuk urusan pemerintahan. Kalau saya datang pribadi ke sana, ya istilahnya nggak diongkosin lah, nggak dikasih uang. Sementara butuh biaya yang tinggi dari Surabaya ke Belitung.Oleh karena itu kalau saya tidak diundang, ya saya tidak ke Belitung dan saya setelah itu jarang ke sana," tambah Gus Sholeh.

Cerita soal tanah 20 hektar di Belitung Timur ini disampaikan Gus Sholeh di Rumah Lembang yang merupakan posko pemenangan Ahok-Djarot pada 9 Desember 2016 lalu. Saat itu, Gus Sholeh mengaku datang atas ajakan teman.

"Saya duduk hanya di tempat biasa, Ahok pun melihat saya dan tahu bekas teman lamanya dan pernah berjuang sama Ahok di Belitung Timur maka dipanggillah saya oleh Ahok," jelasnya.

Pengacara yang mendampingi Gus Sholeh, Rhony Sapulette membantah tudingan bahwa Gus Sholeh telah berbohong dengan mengatakan Ahok membangun pesantren 20 hektar di Belitung Timur.

"Dikatakan viral di Facebook mengatakan pesantren seluas 20 hektare membangun. Jadi ini terviral beritanya yang tidak sesuai. Seolah-olah Ahok mendirikan pesantren 20 hektar. Salah, Gus Sholeh tidak pernah mengatakan itu, Gus Sholeh hanya mengatakan diberikan tanah kosong 20 hektar," jelas Rhony.