Saat ini, korban meninggal dunia yang berjumlah 20 orang tengah diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati.
"Sesuai laporan Ketua Tim DVI Polda Metro, 20 jenazah sudah tiba di Kramat Jati untuk diidentifikasi," ujar Direktur Eksekutif DVI Polri Kombes Pol Anton Castilani melalui pesan singkat, Minggu (1/1/2016).
Ia menambahkan, proses olah tkp di Pelabuhan Kali Adem juga telah selesai dilakukan.
Sementara itu, untuk memudahkan proses identifikasi, tim DVI Polda Metro Jaya juga telah membuka posko di RS Polri untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dari keluarga korban, baik itu antemortem maupun postmortem.
"DVI Polda Metro membuka posko antemortem di Kramat Jati," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut ada 23 korban tewas akibat terbakarnya kapal. Namun, tiga jenazah sudah berhasil diidentifikasi.
Kapal Zahro Express terbakar saat berangkat dari salah satu pelabuhan di Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Minggu (1/1/2017) pagi.
Penumpang kapal tersebut merupakan wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan rekreasi ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Penyebab terbakarnya kapal masih terus diselidiki. Untuk sementara, Kementerian Perhubungan menduga penyebab terjadi kebakaran adalah akibat korsleting listrik di ruang mesin.
"Dugaan sementara, insiden itu kemungkinan besar akibat korsleting di ruang mesin," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono melalui keterangan tertulis, Minggu.