BERITA24+ - -Jika kita Berbicara tentang keberadaan buaya di sungai-sungai besar di pulau Bangka maka sudah tidak asing lagi.
Setiap tahun selalu ada saja orang-orang yang dilaporkan diserang oleh buaya di sungai-sungai di dekat pulau.
Ada mitos unik tentang keberadaan makhluk-makhluk ghaib, misalnya di Sungai Mendo Kecamatan Petaling ada mitos tentang Bujang Antan buaya berbentuk makhluk gaib yang mengendalikan sungai.
Dalam perjalanan terakhir Baturusa kepercayaan publik sejak sungai pertama dikendalikan oleh buaya tak terlihat bernama Raden Raden kuning dan hitam.
Terlepas dari kerusakan alam dan penurunan mangsa buaya sehingga memilih memangsa manusia, beberapa orang percaya buaya tidak akan memangsa manusia kecuali orang itu melanggar tabu yang ada, salah satunya disebut kepunan.
Untuk kepunan ini pada umumnya adalah orang yang menawarkan makanan atau minum sesuatu tetapi menolak untuk mencicipinya.
Ada kepercayaan di desa-desa masing-masing makanan minuman yang ditawarkan, terutama minuman kopi sangat abstain untuk menolaknya jika tidak ingin mengalami hal-hal yang tidak diiinginkan.
Selain itu, orang yang bersangkutan akan pergi ke hutan atau sungai.
Pembatasan ini untuk penawar yang ditawarkan sedikit orang menyodok dengan jari atau makanan yang ditawarkan dalam bahasa Bangka disebut Malet.
Makanan berikut dan minuman sangat pantang menolak kepunan mitos dan masyarakat Malet Islands:
1. Kopi, kopi terutama hitam
2. Beras, mungkin termasuk bubur, nasi goreng dan semacamnya.
3. Makanan yang terbuat dari beras ketan dan produk pertanian lainnya yang dihasilkan sendiri.