INILAH PENJELASAN AHLI TENTANG GAS SARAF VX

BERITA24+ - -Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), gas saraf yang dikenal sebagai zat yang paling beracun dan bereaksi tercepat di antara senjata kimia, dan VX adalah yang paling mematikan di antara gas-gas saraf lainnya.

Menurut CDC, seperti dilansir CNN, Jumat (24/02/2017), VX dalam bentuk uap adalah bentuk paling mematikan dari gas pembunuh. VX bekerja dengan mematikan enzim yang membantu fungsi sistem saraf tubuh, yang akhirnya akan menyebabkan kelelahan dan gagal napas. Paparan VX dalam dosis tinggi dapat menyebaban kejang-kejang, kelumpuhan dan gangguan pernapasan yang mematikan.

"Jika ini (VX) dihirup sebagai uap, korban cepat akan mengalami kejang-kejang. Anda akan berbaring di lengan dan kaki telah kejang dan tidak bisa benapas," kata mantan senjata pengawas PBB, David Kay mengatakan kepada CNN beberapa waktu lalu.

"Ini bukan cara yang menyenangkan untuk mati," tambahnya.

Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengklasifikasikan kimia sebagai senjata pemusnah massal.

Menurut Edgewood Kimia Biologi Pusat, Militer Amerika Serikat seperti dilansir Reuters, Jumat (24/02/2017), VX hambar dan tidak berbau, dan dilarang menurut Konvensi Senjata Kimia, kecuali untuk tujuan penelitian, medis atau farmasi .

Edgewood Kimia Biologi Pusat disebutkan militer AS, bahan kimia ini dapat diproduksi dalam bentuk cair, krim atau aerosol. Jika diserap dalam dosis besar, racun ini dapat mematikan setelah 15 menit. Itu sebabnya bahan kimia ini dikenal sebagai gas saraf yang paling beracun di dunia.

Sebelumnya pada 2015, sisa-sisa sarin gas syaraf dan VX ditemukan di situs penelitian militer di Suriah, yang belum dilaporkan kepada badan pengawas senjata kimia global. CDC yakin VX telah digunakan sebagai senjata kimia dalam perang Iran-Irak pada tahun 1980.